Monday, December 20, 2010

tanpa judul

ini kisah tentang pengkhianatan rasa.rasa yang tidak pernah bisa terbayarkan. meski kau menangis atau menjerit…

Aku ditampar oleh kenyataan. tak ada yang aku lakukan selain kaget dan tak percaya mendengar perkataannya . dunia seperti melemparku keluar. kilat mengancam tubuhku. dia menawarkan secangkir kopi di belakangku. tiada rasa. tiada warna. hanya hitam

dulu, jika begini air mataku akan keluar lalu aku akan menyesali kebodohanku. terus menyalahkan diri sendiri dan bersembunyi di balik tindisan kardus di daerah kumuh. mengotori wajahku dengan tanah dengan darah segar yang juga berasal dari tubuhku.

tapi kini entah mengapa aku tidak lagi menyalahkan diri sendiri, tidak lagi bersembunyi di balik tindisan kardus, tidak lagi mengotori wajahku dengan tanah dan tidak perlu lagi mencungkil kulitku sebagai pelampiasan. sekarang kenyataan menawarkanku rasa yang berbeda. entah mengapa aku yakin akan hal ini, meski jalan kedepannya aku tak tahu. di mana aku keras seperti batu, kuat seperti karang dan tegak seperti tiang. melihat dunia pemerintahan kejam, di sanalah aku terlahir.

berubah itu tidak mudah. meninggalkan kekasih tidak gampang. melupakan orang yang sangat kita sayangi amatlah sulit. tak menganggapnya lagi sebagai penopang hidup, hanya menjadi hiasan. aku ingin mendongakkan kepalaku ketika berjalan di depannya. mendonggakkan semua perasaan yang dulu hanya terpendam dalam ketakutan. aku ingin semua orang bahkan dunia tahu bahwa sekarang aku bebas.meski aku harus memulai cerita ini dari awal, yah.. memulai segala sesuatunya dari nol.


ini kisah tentang pengkhianatan rasa.rasa yang tidak pernah bisa terbayarkan dengan tangisan atau jeritan. dan aku telah merasakannya….


terima kasih telah meninggalkan luka yang akan kuingat selamanya. bukan dalam hatiku tetapi dalam hidupku...
posted by : irenejessicakalangi 

0 comments:

Post a Comment