Monday, December 20, 2010

hanya sebuah ilusi

Aku tidak tahu kemana arus itu akan membawa kehidupanku. Bagaimana kedepannya, apa yang akan terjadi dan penghalang apa yang ada.
Hidup. Anugerah yang tak pernah bisa kau tebak. Saat ini rodamu di atas berbahagialah, tapi jangan lupakan rodamu itu akan berputar perlahan - lahan menuju ke bawah. Seperti aku. Aku adalah sekumpulan orang yang dulu rodanya di atas dan sekarang menjadi di bawah. Ayahku sudah tiada dan sekarang hanya ibu yang aku punya. Juga bibi yang banting tulang untuk menghidupi keperluan kami. Dari situ aku tahu perjuangan hidup. Di sini ada kesedihan, kenangan, ketidakberdayaan, malu, tangis, dan juga semangat. Kerasnya hidup, pahitnya dunia, dan kelemahan manusia. Aku menikmati rasa – rasa itu semua. Ingin rasanya segera keluar dari penderitaan ini, tapi inilah yang aku alami sekarang. Bohong jika ada orang bilang hidup itu mudah! Atau hal – hal lain yang bisa ia katakan untuk memuji hidup. Bukannya aku ingin menjelekkannya, tetapi percayalah! Jika kau bersanding dalam posisiku, hidup adalah bagian hitam kau bisa ada di dunia. Untungnya dalam kehidupanku ini, aku masih memiliki satu malaikat pelindung. Mama. Meskipun terkadang cekcok jadi batu penghalang, tapi beliau tidak pernah putus asa melontarkan semangat – semangat penyejuk hidup. Sampai sekarang aku marasa sangat beruntung memiliki ibu seperti dia, karena aku yakin ibuku adalah 1 diantara milyaran ibu di dunia yang memiliki pola pemberian pengajaran moral berbeda pada anaknya.
Jujur, aku tak tahan dengan ini semua. Rasa – rasanya aku ingin cepat keluar dari penjara ini. Melepaskan ikatan yang sudah menghalangiku melarikan diri dan memukul penjaganya hingga aku bisa keluar dengan bebas. Tapi aku tak bisa, Aku tak bisa keluar. Tidak semudah itu. Aku yakin masih ada banyak rintangan yang akan menghalangiku. Masih banyak batu, tebing bahkan jurang yang akan menjatuhkan aku ke lubangnya. Kalau tiba saatnya aku menghadapi tantangan tersebut, aku ingin Tuhan masih besertaku selamanya, sehingga aku tidak jatuh kedalamnya.
Ternyata benar kata orang, dari memberi jadi diberi. Dari diminta menjadi meminta. Saat itu semua terjadi kau akan menjadi orang yang paling dikasihani. Diremehkan atau bahakan direndahkan. Bahkan tak jarang kau akan menerima cemohan dari orang – orang berengsek yang belum pernah merasakan adanya kehidupan di bawah. Di sini aku tidak mengatakan jauhi orang atas! Tetapi jadikanlah pelajaran, bagaimana orang tersebut bisa berada di atas sedangkan kau tidak. Pelajari bagaimana caranya mengahadapi hidup. Jika bagus, ikuti dan jika jelek lupakan saja. Aku yakin itu akan sangat berguna.
Lebih dari itu semua, kau harus yakin akan ada rencana yang tak bisa kaujangkau ataupun kaupikir menggunakan tangan dan otakmu. Karena dimensinya berbeda. Hanya buah keyakinan yang harus kau pegang. Apapun yang terjadi dalam hidupmu suatu saat, meskipun itu lama bahkan sangat lama (tetapi pasti akan terjadi) kau harus akan terus menunggu juga berusaha dan kau akan temukan jawabannya suatu hari nanti. Rodamu tidak selamanya ada dibawah dan pasti akan perlahan – lahan menuju atas. Dan jika saat itu tiba aku akan menjadi satu – satunya orang yang berbahagia dan bersyukur kau pernah di bawah. Dan menikmati semua keelokan dunia dengan senyuman selebar – lebarnya. Tepat disaat itu juga selesailah tugasku.*Itulah kata ibuku*

0 comments:

Post a Comment