Saturday, March 25, 2023

Realita vs Ekspektasi

Yang bikin sakit itu bukan kelakuannya, tapi harapan kita. Iya gak sih?  Kita berharap dia bisa jadi pasangan yang baik, dewasa, setia, bisa jadi leader tapi akan terasa begitu menyakitkan jika semua hal tersebut tidak dilakukan. Lantas bagaimana caranya ikhlas untuk tidak berharap? Bukankah manusia kuat untuk hidup, kuat untuk bernafas karena harapan? Mengapa Tuhan mengizinkan kita menaruh harapan pada orang yang salah? Atau apakah ini teguran dariNya?


Di titik ini saya tersadar bahwa manusia adalah makhluk yang sangat ..... aneh. Punya pikiran namun sering bertindak seperti tak ada logika, punya mata tapi sering dibutakan cinta, punya telinga namun selalu hanyut dalam kebohongan, punya rasa yang kuat namun dikalahan oleh hati


Tahu realitanya namun tetap bertahan pada ekspektasi. Lantas apa yang diharapkan? Happy ending atauu memaksakan happy ending?