Monday, October 14, 2013

Australia dan MDGs



MDGs atau Millennium Development Goals adalah suatu program sebagai hasil dari kesepakatan kepala negara dan perwakilan dari 189 PBB yang isinya berupa delapan butir tujuan yang hendak dicapai pada tahun 2015 nanti, yaitu : menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua, mendorong kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi HIV/AIDs, malaria dan penyakit menular lainnya, memastikan kelestarian lingkungan hidup, dan membangun kemitraan global untuk pembangunan. Pada saat ini kami akan memaparkan hal – hal apa saja pada Australia, yang berkaitan erat dengan MDGs ini.
Australia merupakan salah satu negara maju. Hal ini dapat kita lihat dari segi pembangunan industri yang cukup meyakinkan. Australia juga sudah banyak memberikan AID pada development country, salah satunya di Asia. Pada tahun 2008, negara ini membantu peningkatan beras di Kamboja, Laos, Sri Lanka dan India menggunakan suatu teknik baru yaitu System of Rice Intensification (SRI). Meskipun begitu, ternyata masih ada saja poin – poin tak kasat mata berkaitan dengan delapan tujuan pembangunan di Australia. Mungkin tidak separah Indonesia, namun masih terdapat kekurangan.
Australia dihuni oleh suku Aborigin yang merupakan suku asli di sana. Secara fisik, orang Aborigin mirip dengan orang Papua di Indonesia, berambut keriting dan berkulit hitam. Semenjak kedatangan Inggris pada abad 18, indigenous people di Australia terusik. Bagaimana tidak, mereka melakukan genosida dan menganggap mereka layaknya hewan. Kondisi ini mengakibatkan populasi Aborigin berkurang hingga 90% pada periode tahun 1788-1900. Akhirnya bangsa Eropa sedikit demi sedikit mengambil alih Australia. Para penjajah memperlakukan diskriminasi yang keras terhadap indigenous people  di sana.
Diskriminasi tersebut pun terjadi sampai sekarang, meskipun tidak separah dulu. Mereka masih diperlakukan tidak adil pada beberapa bidang. Contohnya masih ada beberapa dari mereka yang tidak bisa mengenyam pendidikan layaknya orang kulit putih dan mereka hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini tentu berkaitan dengan poin satu dan poin kedua MDGs; menanggulangi kemiskinan dan kelaparan dan mencapai pendidikan dasar untuk semua. Pada tahun 2015 nanti, akan dievaluasi apakah tujuan – tujuan ini dapat dimanifestikan dengan baik ataukah tidak.
Di Australia sendiri khususnya indigenous people, hidup di bawah garis kemiskinan. Kemiskinan di Australia diidentikkan dengan Absolute poverty yang diduga banyak dialami penduduk asli Australia (Aborigin) dan Relative Poverty yang dialami sebagian besar warga Australia. Setiap kantor di Australia seakan melaksanakan peraturan tidak tertulis dalam menerima karyawan mereka dan mendahulukan warga berkulit putih. Hal itu memaksa beberapa suku Aborigin untuk melakukan tindakan kriminal demi memenuhi kebutuhan sehari- hari. Sehingga, tak mengherankan jika image suku Aborigin dimata masyarakat Australia terlanjur jelek. Hal ini disebabkan karena terjadi perlakuan diskriminatif sehingga mereka susah mendapatkan pekerjaan. Jadi tidak mengherankan jika banyak yang menjadi pengangguran.
Imbasnya terjadi pada tahun 2007 dimana, Australia berada pada urutan ke-14 dari delapan belas angka kemiskinan di negara maju. Hal ini membuat kemiskinan di Australia meningkat dari 7,6% menjadi 9,9% atau sama dengan satu dari sepuluh orang Australia adalah orang miskin (diperkirakan dua juta peduduk dari dua puluh tiga juta penduduk Australia adalah orang miskin). Selain itu distribusi kekayaan tidak merata. Tercatat 10% rumah tangga menguasai lebih dari 45% distribusi kekayaan di Australia sementara 50% lainnya hanya mendapatkan 7%.
Selain masalah kemiskinan ada pula masalah pendidikan, dimana tidak semua indigenous people Australia mampu merasakan pendidikan yang sama dengan masyrakat kulit putih disana. Data menyebutkan hanya ¾ masyarakat pribumi yang mampu mengenyam pendidikan dibandingkan warga kulit putih yang hampir 100%. Selain itu, masyarakat pribumi tak jarang menerima syarat yang lebih tinggi untuk mendapatkan pendidikan.
Hal itu tentu sudah menjadi tugas pemerintah Australia bersama seluruh masyarakat untuk memperbaiki keadaan demi mencapai tujuan MDGs. Perlu diadakan perbaikan – perbaikan terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat Australia seperti pemberantasan diskriminasi sehingga masyarakat yang tersisihkan mampu hidup layak dan juga pemberdayaan pendidkan yang rata terhadap seluruh masyarat. Sehingga terjadi keseimbangan terhadap kelompok Aborigin dan kelompok kulit putih di sana. Dan dengan begitu, delapan tujuan pembangunan dapat lebih cepat diwujudkan.

postedby:irenejessicakalangi