Monday, December 20, 2010

D I A

Hari ini badai datang lagi menghantam wajahnya. Di saat lilin berdiri dan siap untuk ditiup, air yang memadamkannya. Wajahnya mengisyaratkan kekecewaan.

2 tahun sudah badai itu berlalu. Tak ada yang bisa ia lakukan selain bersembunyi dibalik songgokan hitam. Biarlah bayang - bayang yang menjadi saksi betapa haru dunia ini.

Ingin meraihnya tetapi tak bisa. Teringat oleh kenangan yang dengan sekejap terhempas oleh kekuasaan. Tak ada yang melawan, semua terdiam, pasrah.. tak terkecuali dia..

Mungkin hari ini hal yang sama terjadi lagi. Di mana ia duduk dalam pikiran kosong membayangkan ketika hidupnya masih berwarna. Ketika masih ada rasa yang menyentuh hidupnya.

Dia sadar ia terlihat bodoh menganggap yang abstrak menjadi konkrit. Di sini perasaan yang berbicara, bukan kekuatan. Ini adalah kisah di mana dia ditinggalkan kehidupan karena ketidaksanggupannya.

Sebuah kisah yang takkan bisa terurai. Luka yang akan selalu membekas. Sebuah fiksi dari dunia kita berpijak.

0 comments:

Post a Comment