Tuesday, May 15, 2012

Rumah Cokelat


karena ada begitu banyak rasa ”

               
                Rumah cokelat. Menyimpan rasa manis. Melebihi manis apapun. Manis cinta, manis kasih dan manis rasa. Melebih cinta dewa amore. Rasa sayang suci. Rasa melindungi, ingin membahagiakan. Sebagaimana terlukisakn dalam takdir. Ada kehangatan, kasih sayang, saling memiliki. Dunia iri melihat manis rumah cokelatku. Para malaikatpun menyembahnya. Mencintai dan menyayangi hanya untuk mereka yang terkasih, terayang, tercinta. Yang lain tak berhak mendapt kan rasa mais rumah cokelatku. Tidur di atas beribu kapas ditemai para senorita. Seperti mendiami jagat raya. Sangatmanis, sangat indah.

                Rumah cokelat. Menyimpan sakit hati. Mampu membakar angin yang melintas, menghancurkan batu yang diam terduduk. Menyapu ratakan surga.  Sekan pisau dapat melululantahkan semua. Mengiris pendosa – pendosa malang, menghilangkan nyawa – nyawa meeka yang menyakiti, yang membuat rumah cokelatku menangis, rapuh dan tidak berdaya. Membiarkan mereka terbakar panasnya api neraka, membiarkan mereka terluka, membiarkan darah segar keluar dari tubuhnya yang tercabik – cabik.

                Rumah Cokelat, menyimpan rasa pahit. Menghadirkan tetesan – tetesan air mata tak berdosa. Mengahdirkan mayat dari selubung tanah, membangunkan singa yag tertidur. Dia berdosa membuat kami rapuh. Dia tak termaafkan membuat kami dikasihani. Dia tak berperasaan membuat kami menerima caci maki. Sampai kapan kami harus memakai topeng? Dia yang ditunggu tak juga mengubah takdir, tak juga merubah dunia.

“ ini rumahku, Rumah cokelat. menyimpan banyak rasa dari mereka. mereka yang tak mengenal rumah cokelat.”

Posted by: irenejessicakalangi

0 comments:

Post a Comment