MDGs atau Millennium Development Goals adalah suatu program
sebagai hasil dari kesepakatan
kepala negara dan perwakilan dari 189 PBB yang isinya berupa delapan butir
tujuan yang hendak dicapai pada tahun 2015 nanti, yaitu : menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai
pendidikan dasar untuk semua, mendorong
kesetaraan gender, dan pemberdayaan perempuan, menurunkan
angka kematian anak, meningkatkan
kesehatan ibu, memerangi
HIV/AIDs, malaria dan penyakit menular lainnya, memastikan
kelestarian lingkungan hidup, dan membangun
kemitraan global untuk pembangunan. Pada saat ini kami akan memaparkan
hal – hal apa saja pada Australia, yang berkaitan erat dengan MDGs ini.
Australia merupakan salah satu negara
maju. Hal ini dapat kita lihat dari segi pembangunan industri yang cukup
meyakinkan. Australia juga sudah banyak memberikan AID pada development country, salah satunya di
Asia. Pada tahun 2008, negara ini membantu peningkatan beras di Kamboja, Laos, Sri Lanka dan
India menggunakan suatu teknik baru yaitu System of Rice Intensification (SRI). Meskipun begitu, ternyata masih ada saja poin – poin tak
kasat mata berkaitan dengan delapan tujuan pembangunan di Australia. Mungkin
tidak separah Indonesia, namun masih terdapat kekurangan.
Australia dihuni oleh suku Aborigin yang merupakan suku asli di
sana. Secara fisik, orang Aborigin mirip dengan orang Papua di Indonesia,
berambut keriting dan berkulit hitam. Semenjak kedatangan Inggris pada abad 18,
indigenous people di Australia
terusik. Bagaimana tidak, mereka melakukan genosida dan menganggap mereka
layaknya hewan. Kondisi ini mengakibatkan populasi Aborigin berkurang hingga
90% pada periode tahun 1788-1900. Akhirnya bangsa Eropa sedikit demi sedikit
mengambil alih Australia. Para penjajah memperlakukan diskriminasi yang keras
terhadap indigenous people di sana.
Diskriminasi tersebut pun terjadi sampai sekarang, meskipun tidak
separah dulu. Mereka masih diperlakukan tidak adil pada beberapa bidang.
Contohnya masih ada beberapa dari mereka yang tidak bisa mengenyam pendidikan
layaknya orang kulit putih dan mereka hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini
tentu berkaitan dengan poin satu dan poin kedua MDGs; menanggulangi kemiskinan dan kelaparan dan mencapai pendidikan
dasar untuk semua. Pada tahun 2015 nanti, akan dievaluasi apakah tujuan –
tujuan ini dapat dimanifestikan dengan baik ataukah tidak.
Di Australia sendiri khususnya indigenous
people, hidup di bawah garis
kemiskinan. Kemiskinan di Australia
diidentikkan dengan Absolute poverty yang
diduga banyak dialami penduduk asli Australia (Aborigin) dan Relative Poverty yang dialami sebagian besar warga
Australia. Setiap kantor di Australia seakan melaksanakan peraturan
tidak tertulis dalam menerima karyawan mereka dan mendahulukan warga berkulit
putih. Hal itu memaksa beberapa suku Aborigin untuk melakukan tindakan kriminal
demi memenuhi kebutuhan sehari- hari. Sehingga, tak mengherankan jika image suku Aborigin dimata masyarakat
Australia terlanjur jelek. Hal ini disebabkan karena terjadi perlakuan diskriminatif sehingga
mereka susah mendapatkan pekerjaan. Jadi tidak mengherankan jika banyak yang
menjadi pengangguran.
Imbasnya terjadi pada tahun 2007 dimana, Australia berada pada
urutan ke-14 dari delapan belas angka kemiskinan di negara maju. Hal ini
membuat kemiskinan di Australia meningkat dari 7,6% menjadi 9,9% atau sama
dengan satu dari sepuluh orang Australia adalah orang miskin (diperkirakan dua
juta peduduk dari dua puluh tiga juta penduduk Australia adalah orang miskin). Selain itu distribusi kekayaan tidak merata. Tercatat
10% rumah tangga menguasai lebih dari 45% distribusi kekayaan di Australia
sementara 50% lainnya hanya mendapatkan 7%.
Selain masalah kemiskinan ada pula masalah pendidikan, dimana
tidak semua indigenous people Australia
mampu merasakan pendidikan yang sama dengan masyrakat kulit putih disana. Data
menyebutkan hanya ¾ masyarakat pribumi yang mampu mengenyam pendidikan dibandingkan
warga kulit putih yang hampir 100%. Selain itu, masyarakat pribumi tak jarang
menerima syarat yang lebih tinggi untuk mendapatkan pendidikan.
Hal itu tentu sudah menjadi tugas pemerintah Australia bersama
seluruh masyarakat untuk memperbaiki keadaan demi mencapai tujuan MDGs. Perlu diadakan perbaikan –
perbaikan terhadap seluruh sendi kehidupan masyarakat Australia seperti
pemberantasan diskriminasi sehingga masyarakat yang tersisihkan mampu hidup
layak dan juga pemberdayaan pendidkan yang rata terhadap seluruh masyarat.
Sehingga terjadi keseimbangan terhadap kelompok Aborigin dan kelompok kulit
putih di sana. Dan dengan begitu, delapan tujuan pembangunan dapat lebih cepat
diwujudkan.
postedby:irenejessicakalangi